Rabu, 30 April 2014

Sejarah 1 Mei (May Day)

Bermula pada tahun 1886, berkisar 250 ribu kaum buruh di beberapa kota Amerika Serikat (seperti : New York, Chicago, Baltimore, New Jersey dan Texas) melakukan demontrasi besar-besaran selama 2 minggu, dengan tuntutan penghapusan sistem kerja paksa selama 12 sampai 16 jam sehari, menuntut pemberian upah layak, tunjangan dan bonus, jaminan sosial dan kesehatan, penyediaan sarana keselamatan kerja dan penyediaan perumahan dll. Gelombang kaum buruh ini dari hari ke hari semakin membesar dan puncaknya pada tanggal 1 Mei 1886 dimana lebih dari 500 ribu kaum buruh turun ke jalan. Akibat peristiwa demontrasi ini, meicu reaksi di kalangan para Pemodal (pengusaha), sehingga memberikan dukungan dana sebesar US$ 2.000 (ukuran nilai mata uang pada saat itu) kepada pejabat pemerintahan guna mempersenjatai aparat keamanan. Akibatnya terjadilah pembubaran secara paksa terhadap massa demontrasi kaum buruh dengan menelan 4 korban meninggal dunia dan ratusan buruh mengalami luka-luka.

Buah dari hasil perjungan panjang kaum buruh tersebut, menghasilkan penetapan 8 (delapan) jam kerja sehari atau 40 jam seminggu, jaminan sosial dll, yang dinikmati kaum buruh saat ini. Kemenangan kaum buruh tersebut adalah penanda berakhirnya bentuk-bentuk kerja paksa dan perbudakan yang bersembunyi di balik hubungan industrial.
»»  Selengkapnya...